Duta Publik

Berdalih Sebagai Orang Kepecayaan Pembeli Tanah, Heri Sudarmanto Bohongi Banyak Korban

1132

dutapublik.com – SALATIGA Tak tangung-tangung Heri Sudarmanto,  warga Jalan Desa Roham Raya RT. 008 RW. 002 Kelurahan Roham Raya Kecamatan Wanaraya, yang selama ini mengaku sebagai A1 buyer tanah cuman sosok penipu.

Dari keterangan orang yang pernah di rugikan Gandum, dari Sukoharjo Solo dan Yuni warga Seragen, bahkan tak tangung-tangung seorang Direktur PPKNI DPP AWPI Iskandar, juga sempat jadi korban Heri.

Iskandar menjelaskan, motif Heri mengaku sebagai A1 buyer tak lain, agar para teman tergiur atas apa yang di janjikan. Dalam perjalanan Heri Sudarmanto selaku A1 buyer telah jandgal di rasakan.

“Karena selama ini tidak mau keluarkan uang sepeser pun dan setelah beberapa orang-orang selaku tim habis uang, lalu diblokir di tinggal begitu saja.” katanya.

Lanjut Iskandar, dirinya mulai merasa curiga, ketika Heri dirasa tidak memperlihatkan sikap yang konsekuen.

“Kecurigaan saya bermulai omongan dia tidak kosekuen, ketika itu ngajak teransaki tanah di Gemolong seluas lima hektar, katanya buyer Kalimantan. Lalu sehari kemudin, udah berubah buyer lain dan bilang sama temen yang lain udah beda lagi,” lanjutnya.

Berdalih Sebagai Orang Kepecayaan Pembeli TanahLebih dalam lagi, menurut Iskandar, diirinya dan beberapa temannya yang selama ini membiayai semua biaya proses kegiatan tersebut.

“Sempat selama sebulan saya dan berapa teman biayain kesana kemari, tetapi tidak ada realisasi. Malah saya sekarang di blokir setelah di adu domba sama temen yang lain.”

“Untung saya sama berapa teman sigap dalam perjalanan Heri Sudarmanto. Saya berseta Bu Yuni juga selama sebulan mengabiskan dana tidak sediki, bahkan antar jemput macam bos dia.”

“Saya juga sempat di benturkan sama berapa orang, setelah saya klarifikasi ternyata Heri yang salah. Lalu saya di blokir dan di adu domba. Dari beberapa orang juga sempat di rugikan sama Heri, seperti Bapak Dewo orang Salatiga dan Bapak Gandum orang Sukoharjo,” tuturnya.

Masih kata Iskandar, selama ini yang jadi korban Heri adalah warga Jawa Tengah.

“Yang bikin tergiur Itu kita diajak ke berapa tempat seperti Pabrik yang mau di jual. Terus, kita diminta biayain, katanya udah ada buyer, ternyata gak ada. Kalo sudah begitu, ya orang seperti kami yang jadi korbanya. Selama ini yang jadi korban orang Jawa Tengah,” pungkaanya. (ysn)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!