Duta Publik

Bocah 9 Tahun Korban Luka Bakar Butuh Perhatian Pemkab Bekasi

398

dutapublik.com – KABUPATEN BEKASI Miris salah satu warga Feri Ferdiwijaya (9), Kampung Pulo Kukun Rt 001/002, Desa Banjarsari Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat, yang mengalami Luka serius pada sekujur tubuhnya akibat luka bakar yang di alaminya.

Menurut keterangan orang tuanya (Sarmunah), Kejadian tersebut saat Feri Ferdiwijaya berjalan, tiba-tiba terkena Bola api saat pulang mengaji  di Pelataran dekat rumahnya.

Hal senada diungkapkan Sarbat, Ketua RT setempat saat di Konfirmasi mengatakan, jika kejadian berawal saat Feri Ferdiwijaya sepulang dari mengaji bermain Bola api bersama beberapa teman sebayanya di Pelataran dekat Rumahnya.

“Pada saat itu percikan Bensin dari Bola api tersebut mengenai kaos yang di pakainya sehingga Feri terbakar. Dan kejadian tersebut pas bulan puasa kemaren sekitar tahun 2020,” tuturnya.

Sarbat juga menjelaskan, bahwa dari beberapa instansi Pemerintah sudah berupaya membantu untuk kesembuhan Feri.

“Pada saat kejadian, Feri dibawa ke RSUD Cibitung selama lebih kurang tiga bulan. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kecamatan Sukatani bersama Pemerintahan Desa dan Kecamatan serta UPTD Puskesmas Banjarsari juga sudah berupaya membantu untuk kesembuhan FerI.”

“Namun, pihak keluarga menginginkan agar Feri dibawa pulang, dengan alasan tidak ada biaya untuk sehari-hari. Saat ini kondisi Feri memang sangat butuh Perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Karena memang keluarga mereka tergolong kurang mampu,” terangnya, pada Minggu (21/3).

Terpisah, tokoh Masyarakat Banjarsari Minin Muslimin saat di Konfirmasi di rumahnya, dirinya mengatakan, sangat prihatin perihal kejadian yang menimpa Feri Ferdiwijaya, mestinya Pemerintah Kabupaten Bekasi mengalokasikan anggaran untuk orang-orang seperti Feri, bukan sekedar mengcover anggaran pengobatannya saja.

“Sebagai orang Banjarsari Kecamatan Sukatani, saya sangat Miris melihat kejadian tersebut, kejadian ini kan sudah berbulan-bulan, tapi sepertinya Pemkab kurang maksimal membantu warga kurang mampu. Memang sih, berobat mah harus, tapi yang boros itu kan kebutuhan sehari-hari di rumah sakit, terlebih keluarga mereka kurang mampu dalam Ekonomi.”

“Saya berharap, agar ke depannya Pemerintah Kabupaten Bekasi mengalokasikan anggaran taktis untuk kebutuhan sehari-hari, untuk keluarga Pasien yang sedang di rawat dengan menggunakan bantuan dari Pemerintah.”

“Agar Bocah-Bocah atau Pasien yang  seperti Feri dan Penyakit lainnya bisa sembuh dengan cepat. Terlebih bagi mereka dari kalangan Keluarga tidak mampu agar keluarganya tidak dibuat susah,” katanya. (SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!