dutapublik.com – MEDAN Aksi Mogok makan menutut Menteri Agama mengusut dugaan Plagiasi Rektor UINSU berjalan dengan sangat khidmat dan kondusif di depan Hotel JW Marriott Medan, pada Senin ( 29/3).
Namun, dihari kedua aksi tersebut, yakni Selasa (30/3), Satpol PP datang dan memaksa membubarkan tanpa ada dasar hukum apapun, yang akhirnya berujung ricuh.
Sehubungan dengan itu Yanggi Fitriyus Sutrisna, selaku ketua KAMMI Medan mengutuk keras arogansi terhadap kader KAMMI yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Medan yang datang ke lokasi Aksi Massa untuk membubarkannya.
“Serta bukan hanya itu, tapi juga mengambil spanduk dan perlengkapan aksi lainnya. Seharusnya, hal-hal yang begini di apresiasi, karena ini adalah bentuk cinta Mahasiswa terhadap Kampus itu sendiri, bukan malah di refresif dengan arogansinya Satpol PP yang tidak ada kaitannya sama sekali terhadap aksi massa ini,” kata Yanggi.
Sementara itu, Sekretaris Umum Kammi Medan Nugra Ferdino, meminta Satpol PP Kota Medan, untuk meminta maaf secara terbuka atas tindakan Aragon terhadap kader KAMMI. Nugra memberikan tenggang waktu 2×24 jam, jika tidak ada respon juga dari Satpol PP, maka dirinya akan menurunkan aksi di Balai Kota Medan. (AVID/r)