Duta Publik

Muspida Jabar Gelar Rakor Komite Kebijakan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi

408

dutapublik.com – BANDUNG Pada Senin (15/3) telah dilaksanakan rakor kebijakan Covid – 19 dan pemulihan ekonomi daerah Provinsi Jawa Barat yang bertempat di Mapolda Jabar.

Hadir pada kegiatan tersebut  Kapolda Jabar, Pangdam III/ Siliwangi, Kepala Kajati Jabar beserta tokoh Forkopimda Jabar lainnya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa perkembangan Covid – 19 di Jabar secara umum tidak ada zona merah, dan kasus – kasus juga trendnya menurun.

“Desa-desa yang tadinya status mikronya merah dari minggu lalu mencapai tiga ratusan dan sekarang hasilnya tinggal hampir 137 turun hampir 2 kali lipat,” ujar Gubernur.

“Dari 80.000 RT, Minggu lalu ada sekitar 3500 RT yang berstatus merah sekarang menjadi 640. Jadi PPKM ini sangat tepat, karena mengunci permasalahan di skala kecil, tanpa mengorbankan kewilayahan yang lebih luas,” ujar Ridwan Kamil.

Jadi, kata Gubernur semua pihak harus terus memastikan sampai akhirnya betul – betul tidak ada lagi mikro yang zona merah dengan menguatkan pengetesan tetsting PCR, Antigen, ruang isolasi dilevel  RT.

Ridwan Kamil juga menginformasikan, sebelum ada vaksinasi, kasus – kasus Covid – 19 terhadap tenaga kesehatan cenderung naik

Tapi setelah dilakukan vaksinasi dan sudah beres hampir seratus persen tahap dua, kasus Covid – 19 ke tenaga kesehatan itu makin turun.

Gubernur berharap dengan divaksinnya tenaga kesehatan yang berjuang dirumah sakit bisa lebih imun tehadap Covid – 19.

“Mudah mudahan begitu, tapi menurut statistik kasus kepada tenaga kesehatan Jawa Barat, semenjak ada vaksinasi ini terlihat menurun,” ujar Gubernur.

Selanjutnya tingkat kepatuhan juga stabil, hasil laporan diatas 80 persen,  jaga jarak 83 persen, memakai masker 85 persen. “Mudah – mudahan target Kapolda Jabar semuanya diatas 85 persen tercapai,” ucapnya

Dari tingkat keisian rumah sakit juga menurun, perhari ini dilaporkan tinggal 54 persen, padahal kemarin – kemarin sempat mencapai 70 hingga 80 persen diawal tahun, terus menunjukan karena ada korelasi kasusnya semakin turun maka yang ke rumah sakit juga semakin menurun.

Kemudian jika dilihat secara ekonomi, kata Gubernur, daerah Jabar masuk kategori yang baik yaitu, dampak ekonomi kecil dan tingkat kematian rendah.

“Jadi di dunia ini mengklasifikasi situasi hari ini, adalah yang paling konkrit tingkat ekonomi dan tingkat kematian,” ucapnya.

Dari sisi vaksinasi, Emil juga menuturkan ia sudah rapat dengan Kementrian Kesehatan tentang pemakaian vaksinasi untuk profesi publik, dimana Provinsi Jawa Barat ranking satu, paling banyak profesi publik yang sudah disuntik, seperti halnya Wartawan, TNI, Polri, Guru.

Untuk lansia sendiri, kata Ridwan Kamil, Jabar masuk rangking 3, oleh karena itu Minggu ini ia dan jajarannya akan melakukan pemaksimalan penyuntikan vaksinasi di kalangan lansia.

Jawa Barat juga butuh 150 ribu perhari penyuntikan, namun karena fasilitas puskesmas tidak memadai, oleh karena itu dibutuhkan minimal 40 gedung besar untuk memvaksin massal 2000 orang perhari

“Artinya, kami membuka kepada IO yang ada di Jawa Barat bisa bermitra dengan Pemprov Jabar menjadi penyelenggara vaksinasi masal dan vaksinnya dari kami,” ucap Kang Emil.

“Kolaborasi ini kalau berhasil, akan membuat Jabar sukses dalam penyelenggaraan vaksinasi, tapi kalau tanpa ada dukungan vaksinasi masal dengan jumlah yang banyak, kami khawatir target tidak tercapai, dan vaksin keburu kedaluarsa,” kata Ridwan Kamil. (bewok)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!