dutapublik.com – KARAWANG Linangan air mata dan rasa duka yang mendalam nampak jelas dari raut seorang Ibu yang bernama Halimah (70), warga Dusun Mekar Sari RT. 07/03 Desa Sukasari Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang,
Pasalnya, wanita tua tersebut memendam rindu pada seorang putrinya yang sudah hampir 20 tahun menghilang tanpa jejak, sejak anak perempuan satu satunya itu berangkat kerja mengadu nasib di Negeri orang sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Negara Arab Saudi
Diketahui, Euis, anak kandung Halimah dari 3 bersaudara itu lenyap bagai d telan Bumi sejak terakhir kontak dengan keluarganya pada tahun 2004. Euis diberangkatkan salah satu Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Negara tujuan Arab Saudi pada tahun 2000 silam.
Saat ini, Halimah hanya bisa menangis ketika teringat akan nasib anaknya. Usaha keluarganya untuk mencari keberadaan Euis sudah hampir putus asa, mulai dari sponsor Perusahaan yang memberangkatkannya sampai semua teman yang pernah menghubunginya, terus dihubungi. Namun hasilnya nihil, Euis bagai Di telan Bumi lenyap tanpa kabar berita.
Sementara itu, H. Dahlan Kakak kandung Euis yang terus menerus mencari keberadaan adiknya, ketika di wawancarai awak media dutapublik.com pada Senin (21/3) mengatakan, bahwa dirinya sangat membutuhkan bantuan Pemerintah untuk ikut mencari keberadaan adiknya saat ini.
“Kepada jajaran Pemerintah yang terkait akan keberadaan Adik saya di Arab Saudi, baik Itu Disnakertrans, BP2MI, Kementrian Luar Negeri ataupun KJRI yang berada di Arab Saudi, untuk bisa membantu mencari kepastian nasib dan keberadaan Adiknya saat ini,” ucapnya.
Sudah banyak sekali terdengar kasus Miris tentang Pekerja Migran Indonesia di Negara penempatan, terutama Timur Tengah. Dari mulai gaji yang tidak di bayar, penganiayaan, pelecehan seksual, sampe pencurian organ tubuh, bahkan kematian terus menimpa para pahlawan devisa tersebut. Dan juga bukan satu dua orang yang hilang lenyap bagai di telan Bumi, entah bagaimana nasib mereka sekarang.
Dengan banyaknya kejadian yang menimpa para PMI, diharapkan Pemerintah segera bertindak cepat, agar kejadian malang yang menimpa para pahawan devisa tersebut tidak akan terulang lagi. (abel abdul rouf)