dutapublik.com – KARAWANG Ponpes Nurul Muslimin adalah pondok pesantren terbesar di wilayah Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang. Ponpes ini hendak memulai kegiatan awal Ramadhan dengan berbagai macam kegiatan mulai dari Pengajian dan Sorogan. Sejak Minggu lalu para santri dari luar kecamatan tempat ponpes berdomisili mulai berdatangan.
H.Ibnu Mahtumi, S.H,. M.Ag., salah satu pimpinan Pondok Pesantren Nurul Muslimin dan juga Ketua GP-Ansor Batujayamengatakan bahwa pihaknya berencana akan memulai kegiatan pengajian awal Ramadhan pada hari Senin, 29 Maret 2021 atau pertengahan bulan Sya’ban untuk memulai pengajian pasaran.
Untuk itu Mahtumi menyarankan kepada para santri mempersiapkan diri sebelum kegiatan dimulai.
“Tentunya melaksanakan pengajian di masa pandemi covid-19 ini tentulah tidak mudah, kita lebih mengutamakan kesehatan dibanding yang lainnya. Oleh karena itu setiap santri yang akan datang ke pesantren harus membawa surat keterangan negatif Clcovid-19,” ujarnya.
Sebelum pelaksanaan pengajian Pasaran santri dibuka, Maftuh sudah didatangi dua orang petugas kesehatan Kecamatan Batujaya yang memberikan informasi bahwa ada santri dari Ponpes Nurul Muslimin yang melakukan Tes Clcovid-19 di wilayah Kecamatan Tirtajaya dan dinyatakan Positif covid-19.
“Setelah mengetahui itu kami pihak pondok pesantren Nurul Muslimin, bekerja sama dengan pihak terkait terutama Puskesmas Batujaya untuk mengadakan Tes covid-19 menggunakan tes antigen dan tes PCR. Kepada setiap santri yang baru datang atau santri yang sudah ada di pondok hasilnya didapati beberapa santri yang dinyatakan positif covid-19,” ujarnya.
Dari hasil tes tersebut kata Mahtumi, pihak pesantren berkordinasi dengan pihak Puskesmas Batujaya untuk mengatasi masalah tersebut. Atas bantuan Puskesmas Batujaya maka santri yang dinyatakan positif dijemput oleh satuan gugus covid-19 masing – masing kecamatan asal alamat santri untuk melaksanakan isolasi.
Lalu kata Mahtumi usai Musyawarah dengan pihak Puskesmas Batujaya, Koramil Batujaya, KUA Batujaya, Desa Telukbango dan GP-Ansor Batujaya dengan pihak pondok pesantren untuk sementara pondok pesantren disterilkan selama10 hari, dan santri yang dinyatakan negatif dipulangkan terlebih dahulu.
“Setelah disterilkan selama 10 hari, maka pihak pesantren diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana biasanya dengan memperhatikan protokoler kesehatan,” pungkasnya. (radi)