dutapublik.com – JAKARTA Ibadah pemberkatan pernikahan penuh kesederhanaan di saat Pandemi Covid-19 ini, tak menyurutkan pasangan Bripka Wingston Enrimon Rajagukguk, S.H., dengan Hillary Christiani Pratiwi Sidauruk, S. Hum. Meskipun dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, pemberkatan pernikahan ini tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) bagi kedua mempelai maupun keluarga yang hadir.
Acara ibadah pemberkatan pernikahan di lakukan oleh GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun) Cikoko bertempat di Gedung Sopo Marpingkir HKBP, Jl. Damai Pulo Gebang, Kec. Cakung, Jakarta Timur, berjalan dengan aman dan lancar pada Sabtu (6/3).
Ibadah pemberkatan pernikahan di tengah pandemi covid-19 itu sendiri digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pendeta, mempelai pria dan wanita, saksi-saksi serta keluarga tampak hadir menggunakan alat pelindung diri lengkap dan dilarang bersalaman.
Pihak gedung juga melakukan penyemprotan disinfektan sebelum acara pemberkatan pernikahan dimulai, tak hanya itu pengecekan suhu tubuh menggunakan thermoguns di saat keluarga masuk ruangan juga di lakukan, memakai masker, face shield, sarung tangan plastik elastis, sarana cuci tangan sabun maupun cairan alkohol hingga penerapan jaga jarak antar semua yang hadir dalam acara pernikahan tetap di lakukan.
Sang mempelai pria bernama Bripka Wingston Enrimon Rajagukguk yang berdinas di Satuan Reserse Kriminal dan juga anggota Team Alpha Pus (TAP) Polres Metro Jakarta Pusat mengaku bahagia karena pelaksanaan pemberkatan pernikahan berjalan aman dan lancar salah satunya dapat membatasi tamu undangan sekitar 30 tamu inti dari keluarga kedua mempelai dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19 dengan sangat ketat.
Bripka Wingston Enrimon Rajagukguk sendiri merupakan Ajudan Irjen (Pol) Drs. Angesta Romano Yoyol. Bripka Wingston mengingatkan kepada rekan-rekan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan mengajak kepada seluruh masyarakat agar wajib mentaati protokol kesehatan dan aturan baru yang berasal dari Pemerintah.
“Mengingat situasi dan kondisi pandemik covid -19 ini harus selalu waspada, untuk itu menikah dikala pandemi berarti bersyukur dengan kesederhanaan, bahwa esensi dari menikah adalah niat baik untuk berkeluarga,” ujar Bripka Wingston.
“Berbahagia dengan kembali ke intinya saja, bahwa pernikahan itu adalah untuk beribadah, untuk bahagia, sopan santun kita bukan lagi dengan berjabat tangan melainkan sopan santun kita untuk melindungi orang yang kita sayangi melalui sikap menjaga jarak dengan humonis, serta diharapkan bisa menjadi contoh bagi pasangan yang akan menikah selama Pandemi covid-19,” sambung ungkap Bripka Wingston.
Sebelum acara ibadah pemberkatan pernikahan dilakukan dengan Nyanyian Kidung Jemaat 38 :1-2: T’lah Kutemukan Dasar Kuat ; 1. T’lah kutemukan dasar kuat, tempat berpaut jangkarku.
Kekal, ya Bapa, Kau membuat PutraMu dasar yang teguh: Biarpun dunia lenyap, pegangan hidupku tetap! 2. Itulah rahmat yang abadi, yang melampaui akalku: Tuhan, Kaurangkul dalam kasih pedosa yang menjauhimu! HatiMu iba tergerak mencari aku yang sesat.
Setelah itu baru di lanjutkan dengan acara pemberkatan pernikahan kedua mempelai dipimpin oleh Pendeta Alex Sitepu, S.Th selama 30 menit.
Dalam khutbahnya Pendeta Alex Sitepu, S.Th mengingatkan kepada seluruh jema’at di saat Pandemi covid-19 setiap orang harus menjaga kesehatannya dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, serta berdoa kepada Tuhan agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir.
Tak hanya itu dalam khutbahnya Pendeta Alex Sitepu, S.Th menceritakan sebuah kisah yang di kutip dari Al-kitab, dimana Tuhan Allah berfirman : “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18). “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” (Kejadian 2:24) .
“Sejak pertama Allah merancang pernikahan adalah mempertemukan seorang laki-laki dengan seorang perempuan menjadi satu daging, yaitu persatuan laki-laki dan perempuan baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini menekankan bahwa dalam pernikahan menurut Alkitab tidak membuka ruang untuk poligami, perzinahan, dan perceraian. Oleh karena itu, jagalah kekudusan pernikahan Anda karena itu menggambarkan hubungan Allah dengan gereja-Nya,” ungkap Pendeta Alex Sitepu. (uya)