dutapublik.com, SURAKARTA – Peran pers memiliki arti penting dalam mengawal jalannya pemerintahan, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun daerah. Kehadiran media massa bukan hanya sebagai penyampai informasi dan edukasi, tetapi juga berperan memberikan kritik serta saran yang membangun bagi pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat menghadiri acara Malam Silaturasa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Taman Balekambang, Kota Surakarta, Sabtu malam (4/10/2025).
Menurut Ahmad Luthfi, dalam membangun Jawa Tengah, pihaknya menerapkan konsep collaborative government (pemerintahan kolaboratif). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak hanya melibatkan unsur pemerintahan, tokoh masyarakat, dan akademisi, tetapi juga menggandeng insan pers.
“Insan pers kami gandeng untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat serta kritik yang konstruktif,” ujar Ahmad Luthfi.
Ia menjelaskan, pers merupakan salah satu pilar demokrasi. Kebebasan pers yang mencakup hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan serta informasi dijamin secara konstitusional dan diatur dalam perundang-undangan Indonesia.
Melalui peran tersebut, lanjutnya, kolaborasi antara pemerintah dan insan pers menjadi prioritas, karena media mampu menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Melalui insan pers, pemerintah dapat menyampaikan program, kebijakan, serta edukasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Beberapa program prioritas yang diusung Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin antara lain Good Clear Government, Collaborative Governance, Pembangunan Infrastruktur, Desa Maju dan Berdaya, Pendidikan Berkualitas dan Merata, Pesantren Obah, Moderasi Beragama, serta Pupuk Mudah bagi Petani.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Luthfi juga menyampaikan selamat kepada pengurus PWI Pusat periode 2025–2030, yang baru saja dikukuhkan. Ia berharap para pengurus dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.
Sementara itu, Ketua PWI Pusat Akhmad Munir menyebut bahwa acara Malam Silaturasa merupakan bagian dari rangkaian pengukuhan pengurus PWI Pusat 2025–2030. Kota Surakarta dipilih karena memiliki nilai sejarah sebagai tempat lahirnya PWI.
“Pengukuhan ini dilakukan di Monumen Pers Nasional. PWI lahir di kota ini, dan kami ingin napak tilas sejarah dengan semangat persatuan dan perjuangan. Apalagi, hampir dua tahun terakhir PWI sempat terbelah,” tutur Munir.
Ia juga berharap PWI terus memberikan kontribusi nyata dalam mencerdaskan bangsa serta mendukung pembangunan nasional dan daerah.
“Terima kasih atas perhatian Pemprov Jateng dan Pemkot Surakarta. Kami siap mendukung program pembangunan Gubernur Jawa Tengah,” pungkasnya. (Effendy)