Duta Publik

PPDB SMPN 1 OKU Diduga Carut Marut, DPRD OKU Panggil Panitia Seleksi

431

dutapublik.com. OKU_SUMSEL –Penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2023-2024 di Kabupaten Ogan Komering Ulu provinsi Sumsel banyak menuai kritik dan protes dari berbagai pihak mulai dari kalangan emak-emak hingga anggota legislatif.

Hal tersebut bukan tanpa alasan,  bagaimana tidak menuai kritik dari masyarakat, pasalnya yang terjadi pada PPDB di salah satu jalur yang digunakan untuk para siswa mendaftar ke SMPN diduga kuat telah dicurangi oleh para oknum panitia nakal.

Hal ini sangat jelas dan mungkin yang terungkap bedasarkan hasil keputusan SMP Negeri 01 Ogan Komering Ulu (OKU) dalam menentukan penerimaan siswa baru tidak sesuai dengan beberapa jalur yang ditentukan.

Menurut salah satu anggota legiskatif pada Wakil Ketua Komisi I DPRD OKU, Nafroni yang didampingi anggota Komisi I Sahril Elmi menceritakan bahwa ini adalah suatu yang sangat memperihatinkan bagi masyarakat dan orang tua yang ingin sekolah dan kami juga sangat menyayangkan adanya sikap para oknum panitia PPDP SMP N 01 OKU yang dinilai telah merusak citra sekolah dan membuat sedih bagi masyarakat dan orang tua serta para calon murid yang mana hak mereka telah dinodai dan di rampok terkhusus yang para calon masuk melalui jalur zonasi sekolah untuk berkesempatan menjadi siswa di SMP N 1 OKU.

“Pada tahun ini PPDB SMP N 1 OKU yang dari jumlah kuota peserta didik baru sebanyak 352 siswa dan dikurangi 2 siswa tidak naik kelas, akan tetapi SMP N 1 OKU hanya meluluskan 203 peserta didik baru dari 541 pendaftar,” katanya.

Selanjutnya dijelaskan lagi bahwa, pihaknya mempertanyakan, panitia PPDB SMP N 1 OKU hanya menerima 64 peserta didik baru jalur Zonasi dan dari 64 peserta didik tersebut ditemukan 12 orang yang tidak menggunakan alamat yang sesuai dengan Kartu Keluarga (KK) atau KK nya belum satu tahun berada di wilayah zonasi sekolah, bahkan salah satu calon siswa dari jalur afirmasi yang tidak melampirkan syarat program dari pemerintah dan masih ada dugaan kecurangan lainnya.

“Pada prinsipnya Semua panitia SMP N 1 ini dalam penerimaan 350 siswa didik harus meluluskan sampai dengan 147 peserta didik baru yang telah ditolak dari jalur Zonasi sebagai mana sesuai dengan jumlah pendaftaran calon siswa melalui jalur Zonasi,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Nafroni, biar lebih jelas untuk dapat diklarifikasi agar lebih cepat dan tuntas permasalahan dalam hal PPDB di SMP N 1 OKU pihaknya meminta para wali murid dan calon siswa yang tidak lulus pada jalur Zonasi agar segera ikut hadir dalam rapat Komisi I DPRD OKU bersama SMP N 1 OKU pada 7 Juli 2023 pukul 09.00 WIB.

“Kemungkinan Besok kami akan segera mengundang para orang tua dan wali murid yang anak nya tidak masuk atau tidak lulus pada jalur Zonasi untuk bisa hadir mengikuti rapat bersama para panitia SMP N 1 OKU yang terkait polemik penerimaan siswa baru.
Kami berharap bagi masyarakat agar dapat hadir di sini,” ungkapnya.

“Kita akan meminta klarifikasi dan penjelasan dari pihak SMP N 1 OKU terkait PPDB terkhusus pada jalur Zonasi, besok,” pungkasnya.

Dalam waktu yang berbeda awak media menggali informasi dari warga masyarakat. Saat diminta tanggapan soal PPDB di kabupaten OKU, MS seorang warga yang juga selaku orang tua murid inisial mengatakan, bahwa apa yang terjadi terkait PPDB memang sedemikian adanya.

”walah mas bukan hanya SMP mulai dari SD, SMP, SMA di Kabupaten OKU ini semuanya pakai sogok menyogok pakai uang biar lancar mau masuk SD negeri bae 500 sampai 2 juta, SMP negeri 2 juta, sampai 4 juta, apalagi SMU/SMK minimal punya uang 2 juta sampai 6 juta, baru bisa diterima baik melalui jalur zonasi ataupun jalur test,” ujarnya, dengan nada kesal.

“Coba kita bayangkan untuk ke depanya mau dibawa kemana nasib dan moral masyarakat di sini, dari mulai anak sekolah sudah banyak tradisi sogok menyogok apalagi sudah menjadi pejabat sudah mesti korupsi di segala aspek lingkungan pemerintahan nya yang pada saat ini banyak pejabat nya dalam instansi dinas yang tersandung berurusan dengan hukum mulai dari kades dan Camat, dinas pertanian dan Dipenda di kabupaten oku baru baru ini,sambil mengakhiri perbincanganya marilah kita masyarakat oku ini banyak beribadah dan berbuat baik kepada sesama,” pungkasnya. (Arief).




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!