Duta Publik

Den Bagus Muhammad Firdaus Cuci Benda Pusaka Di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh Majalengka

321

dutapublik.com, MAJALENGKA –
Pencucian Benda Pusaka yang dikeramatkan, dilakukan setiap satu tahun sekali tepatnya di malam 12 Mulud atau Muwal-pat-ma Aboge di Sanggar Jawi Al-Makinah Pimpinan dari Den Bagus Muhammad Firdaus. Beberapa benda pusaka ini merupakan peninggalan leluhur orang tua ke orang tua.

“Yang kita sangat meyakini bahwa benda pusaka ini adalah peninggalan dari beberapa karuhun buyut yang ada di Desa Sumber Kulon/Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yaitu Buyut Arsite/Kibagus Arimba (Pangeran Sukmajaya Diningrat) dan beberapa makam yang dituakan di Desa Sumber. Kami mengadakan Munjungan atau Haul di setiap Makamnya termasuk Buyut Arsitem, Kibagus Wirayuda, Demang Bagus Secayuda, Ki Buyut Lebe Arimah dan masih banyak lagi,” ujar Den Bagus.

Tradisi ini kata Den Bagus, setiap tahunnya ramai dengan pengunjung dan tamu-tamu dari berbagai daerah yaitu dari Jakarta, Tangerang, Cirebon, Subang, Karawang dan dari Indramayu.

Kata Den Bagus, adanya Jamasan atau pencucian pusaka adalah bertujuan untuk membersihkan benda-benda yang sudah berkarat dan kotor dengan Kembang 7 rupa juga wewangian kemenyan.

“Dengan Qiyas (tujuan aslinya) adalah benda pusaka menggambarkan Badan Kita sendiri dan dicuci dengan air suci perumpamaan ketika Nabi Muhammad yang dicuci hati dan dalam diri Nabi oleh Malaikat Jibril. Ditambah kembang 7 rupa yang berlambangkan kehidupan, kenikmatan, dan kesehatan lahir dan bathin. Adanya kemenyan bertujuan untuk wewangian dan bisa disebut ritual untuk acara tersebut, dengan secara logika kemenyan bisa membuat kayu yang rapuh bisa tahan lama kembali jika terkena asap kemenyan tersebut dan sudah dibuktikan secara ilmiah,” pungkasnya. (Tengku Syafrudin)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!