dutapublik.com, MANDAILING NATAL – Sejumlah awak media yang bertugas meliput berita di Kabupaten Mandailing Natal kembali mempertanyakan pembayaran insentif berita yang dibayarkan oleh dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Madina.
Beberapa awak media yang bertugas di Madina tersebut sebagian diketahui terdaftar pada Diskominfo, Dan Mendapatkan pembayaran insentif berita meskipun dibatasi hanya beberapa berita saja tiap bulannya dan pembayarannya pun diketahui sering mandek alias telat.
Seperti yang diucapkan oleh salah satu wartawan yang bertugas di Madina, “saya merasa heran atas pembayaran insentif berita dari Diskominfo Madina, Selain
“tidak adil” pembayarannya juga sering mandek (telat) tak sampai disitu saja, Untuk jumlah berita pun dibatasi perbulannya dan hanya berupa berita yang membangun, Sementara untuk pemberitaan lainnya tidak di layani.”ucapnya
Dalam waktu dekat ini kami bersama beberapa awak media lainnya akan mencoba mengkonfirmasi terkait hal itu, Untuk mengetahui berapa besar anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah daerah melalui Diskominfo Madina untuk pembayaran insentif berita, Dan juga berapa besaran anggaran bidang, Yang menangani publikasi di Madina. Serta biaya yang digelontorkan untuk salah satu media online yang bekerjasama dengan Pemda Madina kenapa bisa dibedakan dan terkesan tebang pilih,”tambahnya
Sebagai wartawan yang telah lama bergelut dibidang jurnalistik, Pria bertubuh gempal yang terbilang vokal itu juga merasa heran atas tidak transparannya anggaran untuk pembayaran insentif bagi media, Dia juga heran atas minimnya informasi dari Diskominfo Madina untuk pemberitaan kegiatan kepala daerah kepada beberapa media yang berada diluar sistem. Selain itu tentang keberadaan salah satu oknum pejabat pada Dinas tersebut yang terkesan menutup diri jika ditanya seputar anggaran.(S.N)