dutapublik.com, BEKASI – Pembangunan tower BTS di Desa Hegarmanah Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi menimbulkan pro kontra. Pasalnya pembangunan tower BTS tersebut tidak sesuai dengan sosialisasi awal kepada warga.
Menurut salah satu warga sekitar proyek tower BTS, dari hasil musyawarah antara pemilik proyek dengan warga bahwa akan didirikan menara tower BTS dengan ketinggian 72 meter dan menggunakan 4 pondasi. Sementara aktual di lapangan hanya menggunakan 3 kaki atau 3 pondasi.
“Saya selaku warga merasa khawatir dengan tower ketinggian 72 meter tapi hanya menggunakan 3 kaki, sangat berpotensi roboh dan menimpa rumah warga,” ungkapnya.
Masih kata warga tersebut, dalam kegiatan sosialisasi ke warga beberapa bulan lalu tidak diikutsertakan pihak Pemerintah Kecamatan, Dinas Kominfo, Dinas Tata Ruang dan Dinas Kesehatan. “Saat sosialisasi ke warga, pemilik proyek ga ngebawa orang Kecamatan, Dinas Kominfo, Dinas Tata Ruang dan Dinkes, padahal ini harusnya ada datang semua, karena pasti berdampak ke warga kalau tower BTS jadi itu tinggi radiasinya,” jelasnya.
Selanjutnya awak media mengkonfirmasi aduan warga tersebut kepada salah satu kepala tukang. Ia membeberkan bahwasannya hanya melaksanakan kerja di lapangan. “Pak untuk ketinggian yang bapak katakan ke saya berdasarkan pengakuan warga saya berterus terang saya tidak tau sama sekali tentang hal itu. Hanya saja saya di sini selaku kepala tukang hanya mengerjakan dari pimpinan atau bos. Bos hanya memberikan RAB seperti itu di lapangan suruh tiga kaki ya saya tiga kaki,” pungkasnya. (Tim)
