dutapublik.com – JAKARTA Menteri Koordinator Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan tiga ciri kelompok Islam radikal yang ada di Indonesia.
Menurut dia, Islam radikal kerap menyalahkan kelompok Islam yang lain. Ia menyebut kelompok yang pertama itu seperti takfiri yang kerap menganggap kelompok Islam lain sebagai kafir.
“Tidak bisa dibantah bahwa ada kelompok takfiri. Yaitu kelompok yg selalu menyatakan orang lain kafir. Orang lain salah kalau tidak sama dengan dia. Kalau orang misalnya pegang boneka Garuda dikira menyembah berhala. Takfiri itu menyalahkan orang lain,” kata Mahfud beberapa waktu lalu.
Sedangkan, kelompok radikal kedua yakni jihadis. Bahkan, Mahfud menerangkan bahwa kelompok ini tak segan untuk membunuh orang lain.
“Pikirannya ngebom saja terhadap orang yang tidak sama. Namanya jihadis,” ucap dia.
Kelompok Islam radikal yang ketiga yakni kelompok yang dinamakan ideologis. Dimana, kata Mahfud, orang-orang ini selalu menganggap bahwa negara ini salah dan harus berganti dengan sistem atau negara Islam.
Mahfud mengatakan, sistem yang dipakai Indonesia merupakan sistem bernegara yang sudah disepakati oleh para pejuang pendahulu bangsa Indonesia. Indonesia, lanjut dia, merupakan negara inklusif yang menerima banyak keberagaman.
“Di dalam Islam itu masukan substansinya. Nggak usah simbol-simbolnya. Misal soal perzinahan nggak usah masukan surat Al Baqarah. Masukan saja substansinya. Hukuman mati boleh atau tidak, kita perjuangkan. Menurut fiqih Islam boleh masukan saja substansinya. Substansi agama Islam itu membawa kemashlatan,” pungkasnya. (uya)