Duta Publik

Pemkab Garut Rencanakan Penerapan Inovasi Aspal Plastik Di 6 Titik

186

dutapublik.com, GARUT – Tahun 2022 Pemkab Garut akan melakukan Pengaspalan jalan atau Hotmix Plastik sepanjang 23 kilometer, yang akan dimulai pada bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah ada beberapa yang sudah kita gelar, rencana dalam bulan Puasa ini ada 4 titik yang kita gelar dari 6 titik. Jadi nanti yang 2 titik lagi mungkin nanti setelah lebaran,” kata Wabup Garut dr. Helmi Budiman didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Luna Aviantrini saat meninjau Pengaspalan Plastik di area Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, pada Kamis (31/3) malam.

Ia menuturkan, ada 4 titik yang akan dilakukan Pengaspalan di Bulan Ramadhan, salah satunya yaitu di sekitar jalan area Gedung Pendopo ke Jalan Bank yang saat ini sudah dilakukan Pengaspalan.

“Jadi ini yang di Perkotaan, kemudian yang dari Tarogong ke Samarang, kemudian juga yang di daerah Pembangunan, Karangpawitan-Wanaraja. Nah ini jadi InsyaAllah kita gelar pada bulan Ramadhan ini,” ujarnya.

Helmi memaparkan, berdasarkan hasil peninjauannya Aspal Plastik terlihat lebih padat dan lebih rapat dibandingkan Aspal biasa.

“Ya, jadi nanti silahkan tanya ke Pak Direktur Candra Asri dengan ditambahkan 10 persen Plastik ini akan menambah kekuatan 40 persen,” katanya.

Menurut Helmi, Pengaspalan Plastik ini merupakan sebuah solusi Pemerintah dengan bantuan dari PT. Candra Asri dalam mengatasi penumpukan sampah Plastik khususnya sampah Plastik Kresek dengan melakukan daur ulang sampah yang dicampur dengan Aspal Plastik.

“Kalau plastik kayak yang botol itu kan bisa dijual, kalau yang ini (Plastik Kresek_red) susah kan, nggak ada yang nampung yang dari Kresek itu. Nah justru Aspal yang ini adalah bahan bakunya adalah terutamanya Kresek,” urainya.

Helmi menyampaikan, adanya campuran Hotmix dengan sampah Plastik akan membantu jalannya TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle) agar berjalan dengan baik. Karena sampah Plastik yang diolah akan dimanfaatkan menjadi campuran Aspal.

“Ya, tadi kita harus mengumpulkan dari TPS-TPS, kemudian dari Bank Sampah, pengolahan-pengolahan, pemisahan-pemisahan sampah, ini ya di samping juga bisa dari TPA walaupun kan kalo TPA sekarang biayanya lebih mahal dan lebih sulit karena kan sudah bercampur dengan dengan berbagai sampah yang lain,” ungkapnya.

Sementara, Nicko Setyabudi, selaku perwakilan dari PT. Chandra Asri, saat pemaparan penggunaan Aspal Plastik secara virtual di Gedung Command Center Diskominfo, Jalan Kabupaten Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, pada Kamis (17/2) lalu mengatakan, bahwa pemanfaatan sampah Plastik sebagai campuran Aspal ini sebenarnya diinisiasi pertama kali oleh Kementerian PUPR Republik Indonesia pada tahun 2017 lalu, yang risetnya sudah dimulai sejak tahun 2014.

Hasil dari uji coba dan riset yang dilakukan oleh Kementerian PUPR ini, lanjut Nicko, menunjukkan ada peningkatan kualitas Aspal dengan adanya pencampuran sampah Plastik khususnya sampah kantong belanja sebanyak 5 sampai 6 persen dalam campuran Aspal.

“Chandra Asri pun melihat ini merupakan sebuah langkah yang cukup baik untuk mengurangi sampah-sampah yang khususnya memiliki nilai rendah. Sehingga bisa meningkatkan koleksi dan juga meningkatkan alur industri.”

“Daur ulang yang sebenarnya sudah ada di Indonesia seperti itu, makannya Chandra Asri mulai melakukan uji coba pada tahun 2018 yang lalu dan Alhamdulillah hingga saat ini kualitas Aspalnya pun masih sangat baik,” tuturnya.

Nicko memaparkan, untuk komposisi 4 sampai 6 persen sampah Plastik Kresek yang digunakan dalam Aspal Plastik, itu bisa memanfaatkan sebanyak kurang lebih 1,6 ton sampah Plastik atau untuk 1 kilometer jalan Aspal Plastik. Terlebih, ada beberapa bonus dari penggunaan Aspal Plastik ini, mulai dari peningkatan kualitas sampai ke bonus di bidang ekonomi.

“Tentunya ada bonus kualitas di sini yang paling utama adalah peningkatan stabilitas marshall hingga 40 persen dan ada juga peningkatan ketahanan yang lainnya dan entunya ini ada bonus ekonomi juga. Sehingga bisa meningkatkan industri daur ulang dan juga pemulung. Sehingga pada akhirnya nilai sampah Plastik Kresek ini bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” imbuhnya. (Made)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!