dutapublik.com – MEMPAWAH Masyarakat merasa sangat kesal dengan pelayanan salah satu SPBU di Desa Peniti Luar Mempawah Kalbar, khususnya para Sopir kendaraan Dump truk.
Pasalnya, hasil pantauan, pelayanan SPBU tersebut lebih mengutamakan konsumen atau pembeli BBM dengan menggunakan Jerigen, sehingga mengakibatkan antrian dan adanya mobil siluman hingga membuat antrian panjang.
Salah satu Sopir Kendaraan Dump truk, Wesik mengatakan, Ia sangat kesal dengan pelayanan SPBU tersebut. Dirinya pada saat akan melakukan pengisian BBM untuk kendaraannya, harus mengantri lama, karena adanya pengisian BBM dengan Jerigen.
“Kami harus mengantri di mana, Solar sedikit langka, untuk mengisi BBM dan ditambah mobil-mobil Siluman. Terkadang kalau apes, pas kena giliran sudah habis. Jadi sia-sia kami mengantri,” ucapnya dengan nada jengkel, pada Senin (19/4).
Menurutnya, bahwa para Sopir kendaraan Dump truk, mempunyai target kerja agar barang yang dibawanya itu, dituntut harus tepat waktu sampai tujuan.
“Sedangkan Bos menjatah dua rit, dari tempat muat di Peniraman untuk menuju tujuan Pontianak. Terkadang karena antri, dapat satu rit. Jadi serba salah untuk membuat laporan sama Tokek (bos_red),” ujarnya.
Kondisi antrian pengisian BBM yang antri, tambah Wesik, bos-nya tidak mau tahu alasan antri atau susahnya mendapatkan BBM jenis Solar.
“Sedangkan, Bos tidak mau tau kami mengantri dan susahnya mendapat BBM Solar. Terkadang kami harus antri di malam hari untuk esoknya, agar kami bisa bekerja. Meskipun itu di luar jam kerja kami lakukan. Waktu bersama keluarga anak dan istri di malam hari, kami habiskan untuk mengantri agar siangnya bisa bekerja,” imbuhnya.
Wesik berharap, agar Pemerintahan terkait, secepatnya memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
“Harapannya agar pemerintah yang berwenang dapat mengatasi masalah ini agar masarakat khusu nya para Sopir truk lebih mudah dan nyaman untuk mendapatkan solar,” harapnya.
Jika tidak antri lama, lanjut Wesik, para Sopir harus mengisi BBM di Kios eceran dengan harga yang jauh lebih mahal dari SPBU.
“Dan jika kami mengisi BBM di Kios, kami harus menambah uang pribadi. Karena mengisi di Kios lebih mahal dari SPBU,” pungkasnya. (sandi)