Duta Publik

Perhutani KPH Randublatung Salurkan TJSL Ke Sekolah TK Desa Bangkleyan

523

dutapublik.com, BLORA – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung menyalurkan bantuan dana sebesar Rp. 10.000.000, melalui Program Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan(TJSL) kepada Taman Kanak-Kanak (TK) Harapan Bangsa binaan LMDH Wana Sumber Rejeki Desa Bangkleyan Kecamatan Jati Kabupaten Blora, pada Rabu (8/12).

Kegiatan tersebut adalah merupakan tanggung jawab sosial dan bina lingkungan yang harus dilakukan perhutani yang bertujuan untuk meberikan dukungan penyelenggaraan pendidikan usia dini di desa sekitar hutan khususnya Desa Bangklean agar lebih maju dan berkembang.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Admisntratur KPH Randublatung wilayah selatan Kusmanto dan diterima oleh Ketua LMDH Wana Sumber Rejeki Sutrimo, dihadiri oleh Kasi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis KPH Randublatung, Kepala Desa Bangkleyan Mulyono, Babinkamtibmas Desa Bangkleyan polsek Jati Bripka Wahono, Babinsa Desa Bangkleyan koramil Jati Koptu Nyamin dan segenap Guru TK Harapan Bangsa Desa Bangkleyan.

Administratur (Adm) Perhutani KPH Randublatung Dewanto melalui wakil Adm wilayah selatan menyampaikan bahwa bantuan ini adalah merupakan tanggung jawab sosial dari Perhutani terhadap kepada masyarakat di bidang Pendidikan agar pendidikan di sekitar hutan lebih maju.

“Bantuan ini adalah merupakan kepedulian Perhutani kepada masyarakat di bidang pendidikan sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan. Semoga bantuan ini dapat mendorong pendidikan usia dini di desa Bangkleyan akan lebih maju dan berkembang,” ujar Kusmanto.

Sementara itu Kepala Desa Bangkleyan menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Randublatung atas bantuan yang diberikan.

“Saya atas nama masyarakat Desa Bangkleyan menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Randublatung, bantuan ini akan dipergunakan untuk menyelesaikan bangunan gedung TK Harapan Bangsa dan semoga segera dapat ditempati untuk proses belajar mengajar, bagi anak-anak yang selama ini masih menggunakan rumah penduduk dalam belajar,” ungkap Mulyono. (Ysn)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!