Duta Publik

Hadirkan Mantan Teroris Dan LDNU, Brimob Yon D Pelopor PMJ Adakan Binrohtal Untuk Para Anggota

413

dutapublik.com – BEKASI Brimob Batalyon D Pelopor Polda Metro Jaya adakan Pembinaan Kerohanian dan Mental kepada seluruh jajaran anggota, termasuk para petugas Binmaspol jajaran Polres Metro Bekasi terkait maraknya radikalisme akhir-akhir ini, pada Sabtu (10/4).

Dalam acara yang digelar dilapangan halaman Mako Brimob ini di Jl. Jagasatru Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Jawa Barat, menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Bekasi, KH. Mukti Ali Baidowi atau Kyai Kancil, Gus Makmun dan Kompol Mayndra Eka Wardhana, S.H., S.I.K., dari Densus 88 AT, serta ustadz Muchtar Khairi mantan teroris yang sudah bertobat.

Komandan Brimob Batalyon D Pelopor PMJ, Kompol Budi Prasetya, S.I.K., M.Si. mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada para anggota agar mereka mengetahui perihal radikalisme agar nantinya bisa melakukan penanggulangan sejak dini didalam keluarganya dan lingkungan sekitar.

“Saya berharap, anggota saya bisa memahami perihal pemahaman-pemahaman atau pemikiran yang radikal, agar nantinya tidak terpapar pengaruh-pengaruh untuk melakukan hal-hal yang bisa merusak diri sendiri bahkan merugikan masyarakat banyak,” ujar Danyon Budi Prasetya di ruang kantornya.

Masih lanjut Dan-Yon, dalam acara tersebut juga dihadirkan penceramah, unutuk memberikan siraman rohani.

:Selain soal radikalisme, sengaja kami juga bekerjasama mengundang Pak Kyai dari NU dalam hal ini Ketua Lembaga Dakwah (Kyai Mukti Ali-red), agar memberikan siraman rohani supaya bisa menyejukkan batin religi kepada para anggota,” terangnya.

Masih di lokasi Mako Brimob, KH. Mukti Ali Baidowi atau Kyai Kancil sangat antusias dan menyambut baik dalam acara seperti ini.

“Kami dari Lembaga Dakwah NU Kabupaten Bekasi, bangga dan sangat menyambut baik acara dari Brimob ini. Karena mereka para anggota Polisi ini jangan sampai dia sebagai petugas keamanan malah nantinya dia yang terpapar radikal sehingga bisa melakukan terorisme,” ujarnya.

Kiyai Kancil berharap, para petugas Kepolisian bisa menyampaikan kepada keluarga dan masyarakat, tentang bahaya radikalisme.

“Semoga para petugas ini nantinya bisa membekali diri dan keluarganya, juga bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang bahayanya radikalisme yang bisa membuat seseorang untuk melakukan hal-hal terorisme yang bisa merugikan dan menghancurkan tatanan kerukunan umat beragama dan bernegara,” pungkasnya. (SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!