Duta Publik

Akibat Tidak Adanya Marka Jalan, Pengendara Mobil Tabrak Pengendara Motor

439

dutapublik.com – BEKASI Diduga mengendarai kendaraan roda empat melawan arah, wartawati yang diketahui sebagai Pimpinan Redaksi salah satu media online tabrak seorang pengendara sepeda motor di daerah Cibatu, Cikarang Bekasi, pada Senin (12/4) pagi kemarin.

Akibat kejadian itu pengendara sepeda motor pingsan, kemudian masyarakat setempat bersama Babinsa minta mobil yang menabrak pengendara sepeda motor yang pingsan untuk di bawa ke rumah sakit terdekat. Tapi wartawati tersebut menolak, dan sempat terjadi adu mulut.

Babinsa Desa Cibatu, Serka Budi menuturkan, ketika Ia mendapat kabar adanya kecelakaan di wilayah binaannya, Dirinya bersama Masyarakat mendatangi lokasi kejadian, bermaksud untuk antisipasi dan memberikan pertolongan kepada korban.

“Saya mengetahui ada kecelakaan di wilayah binaan saya. Ada mobil melawan arah, terjadilah kecelakaan sehingga seorang pengendara motor pingsan. Kemudian saya bersama masyarakat sekitar meminta kepada pengendara mobil untuk membawa korban pingsan (pengendara sepeda motor_red) untuk dibawa kerumah sakit terdekat, tapi pengendara mobil tidak mau,” katanya, pada Rabu (14/4).

Sementara, menurut keterangan wartawati yang dikutip dari salah satu media mengatakan, bahwa awal kejadiannya di wilayah Cikarang, tepatnya di akses jalan raya Inspeksi Kalimalang, Cibatu Cikarang. Saat itu, dirinya berada di posisi arus jalan dari Sasak (jembatan) lalu berbelok ke kanan.

“Menurut saya itu ada dua jalur, satu jalan itu karena di depan maupun di belakang kendaraan saya ada banyak beberapa kendaraan lain. Dan saya tidak tahu kalau sudah berubah menjadi satu jalur. Bahkan beberapa sepeda motor lalu lalang dan itu ada bukti saya dokumentasikan sendiri,” ujar Kartika, sosok wartawati yang sangat akrab dikalangan Kepolisian ini.

Kartika pun mengkritisi, jikalau itu memang arahnya satu jalur, kenapa tidak dilengkapi dengan marka jalan atau tidak ada rambu-rambu lalu lintas.

“Petunjuk jalan adanya setelah dari jembatan itu harusnya belok kiri dan tidak boleh belok kanan, dan seharusnya di kasih rambu-rambu lalu lintas yang lengkap.”

“Kita seharusnya puter balik, kalau ada rambu-rambunya, sedangkan ini tidak ada jadi membingungkan para pengemudi. Saya hanya mengikuti mobil sama sepeda motor dari depan dan belakang. Bahkan banyak keterangan warga disekitar, bahwa dilokasi tersebut angka kecelakaan cukup tinggi,” paparnya.

Kecelakaan yang terjadi, lanjut Kartika, bahwa pada saat terlihat olehnya dan rekan dari dalam mobil ada pemotor dari arah depan tampak melaju dengan kecepatan tinggi.

“Sambil saya klakson berkali-kali, bahkan sempat berusaha menghindari dan berhenti kendaraan saya ke posisi bahu jalan dari pengemudi sepeda motor tersebut. Namun dengan kencangnya pengendara sepeda motor, tak bisa mengendalikan laju kendaraannya. Kemudian menyambar mobil saya bagian samping kanan dan motor tersebut arahnya sudah menyimpang. Mungkin kalau kita buru-buru ke kiri dia mungkin kena dengan mobil yang ada di belakang mobil,” ungkapnya. (SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!