dutapublik.com – KARAWANG Pada Kamis malam (8/4) hingga jelang Jumat dinihari (9/4) suasana Desa Rengasdengklok Selatan Kecamatan Rengasdengklok mencekam bak zona perang. Pasalnya sejak selepas magrib, terjadi keributan antara Karang Taruna Desa Rengasdengklok Selatan lawan Ormas Pemuda Pancasila dimulai dari Perum Kalangsurya hingga berlanjut ke Dusun Rengasjaya Desa Rengasdengklok Selatan.
Kedua kubu saling berbalas menyerang dengan menggunakan senjata tumpul hingga senjata tajam. Akibat perang ini masing-masing pihak jatuh korban salah satunya adalah anggota Karang Taruna Desa Rengasdengklok Selatan, Dedi Legod yang kepalanya luka parah akibat ditebas senjata tajam.
(Kondisi Legod Salah Satu Korban Keributan Antara Ormas PP VS Karang Taruna)
Menurut Robert (nama samaran) salah satu tokoh pemuda setempat mengatakan bahwa kejadian ini bermula dari cekcok dalam pengelolaan sampah di Perum Kalangsurya. Dimana Dedi Legod (anggota Karang Taruna) selaku pengelola sampah di perum tersebut bekerjasama dengan Ormas Pemuda Pancasila (PP) dalam bisnis tersebut.
Namun kata Robert di tengah perjalanan pihak Dedi Legod selaku pengelola ingkar janji dan tidak menepati janjinya terkait pembagian keuntungan mengelola sampah Perum Kalangsurya dengan Ormas PP.
“Dari pihak Legod tidak sesuai janjinya dalam pembagian keuntungan usaha. Bahkan terakhir Legod mengambil semua uang hasil pengelolaan sampah tanpa memberi tahu pihak Ormas PP. Hal inilah sebenarnya yang memicu keributan,” ucap Robert.
Selanjutnya kata Robert, terjadilah keributan di Perum Kalangsurya antara Legod dan pasukan Karang Taruna melawan Ormas PP.
Tak berhenti disitu, Karang Taruna lalu balik menyerang Ormas PP di Dusun Rengasjaya hingga dekat gereja.
“Keributan tak terelakan. Berawal dari Perum Kalangsurya berlanjut ke Dusun Rengasjaya,” ujarnya.
Bahkan kata Robert, Ketua Pengelola Pedagang Kaki Lima Pasar Rengasdengklok, Ejen Sopian juga ikut menjadi sasaran Karang Taruna. Beruntung hanya terjadi adu mulut antara Ejen Sopian dengan Karang Taruna.
“Kok aneh sekali ributnya dua kelompok antara Karang Taruna lawan Ormas PP, Ketua PPKL ikut jadi sasaran,” ucapnya.
Namun akhirnya kata Robert, pihak Karang Taruna mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Ejen Sopian
Saat ini kata Robert, situasi mulai terkendali usai petugas kepolisian dan aparat pemerintah setempat mengamankan lokasi keributan. (uya)