Duta Publik

HPN 2025: Mengawal Dinamika Dan Harapan Bangsa Ke Depan

27

“Tanpa kebebasan pers, demokrasi tidak akan berjalan dengan baik. Terus tingkatkan profesionalisme dan integritas.”

dutapublik.com, SULUT – Sejak kelahirannya, pers Indonesia telah memainkan peran vital dalam perjalanan bangsa. Selama 79 tahun, pers tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga aktor penting dalam mengawal dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada masa kolonial, pers menjadi alat perjuangan melawan penjajahan. Tokoh seperti Tirto Adhi Soerjo mendirikan surat kabar Medan Prijaji pada awal abad ke-20 sebagai media untuk menyuarakan kepentingan pribumi dan mengkritik kebijakan kolonial. Saat itu, pers berfungsi sebagai sarana edukasi dan mobilisasi rakyat dalam melawan penindasan.

Setelah kemerdekaan, pers terus berperan dalam membangun kesadaran nasional dan mendukung pembangunan. Namun, pada era Orde Baru, kebebasan pers mengalami tekanan dengan adanya sensor dan kontrol ketat dari pemerintah. Meski demikian, pers tetap berupaya menyampaikan informasi dan menjadi penyeimbang kekuasaan.

Era Reformasi membawa angin segar bagi kebebasan pers. Media massa tumbuh pesat, memberi ruang lebih luas bagi pers untuk mengkritisi kebijakan pemerintah dan mengawal demokrasi. Pers pun menjadi pilar keempat demokrasi yang berperan sebagai pengawas serta pemberi informasi kepada publik.

Contoh Konkret Peran Pers

1. Mengungkap Kasus Korupsi

Investigasi mendalam oleh media telah berhasil mengungkap berbagai kasus korupsi besar di Indonesia, seperti skandal Bank Century dan proyek e-KTP, yang kemudian ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

2. Advokasi Hak Asasi Manusia

Pers turut berperan dalam mengangkat isu-isu pelanggaran HAM, seperti kasus Marsinah dan Munir, sehingga mendapatkan perhatian publik dan mendorong proses hukum.

3. Penanggulangan Bencana

Dalam peristiwa bencana alam, seperti tsunami Aceh 2004, pers memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi, menggalang bantuan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat.

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pernah menyatakan, “Pers adalah alat revolusi yang maha penting.” Pernyataan ini menegaskan peran strategis pers dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.

Sementara itu, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menegaskan, “Tanpa kebebasan pers, demokrasi tidak akan berjalan dengan baik.” Ini menunjukkan bahwa kebebasan pers adalah elemen esensial dalam sistem demokrasi.

Dalam Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa.” Tema ini menegaskan peran strategis pers dalam mendukung keberlanjutan sistem pangan berbasis inovasi dan kearifan lokal.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan ketergantungan impor, pers memiliki tanggung jawab untuk mendorong diskusi publik mengenai kebijakan pangan, membongkar praktik korupsi di sektor pertanian, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan nasional.

Selain itu, peran pers dalam mengawasi kebijakan pemerintah di bidang pangan sangatlah krusial. Mulai dari pemantauan kebijakan subsidi pertanian, distribusi pupuk, hingga pengawasan impor bahan pangan, pers memiliki tugas memastikan kebijakan tersebut benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat.

Logo HPN 2025 yang menampilkan bekantan (primata khas Kalimantan) dengan pena dan seikat padi mencerminkan bahwa pers dan ketahanan pangan adalah dua elemen penting dalam mewujudkan kemandirian bangsa.

Dengan puncak peringatan yang digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, HPN 2025 juga menyoroti peran strategis daerah ini sebagai gerbang logistik Kalimantan.

Memasuki usia ke-79, pers Indonesia diharapkan terus meningkatkan profesionalisme dan integritas. Di era digital, tantangan seperti penyebaran hoaks dan disinformasi menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, pers harus adaptif terhadap perkembangan teknologi, namun tetap berpegang pada kode etik jurnalistik.

Selain itu, pers diharapkan dapat menjadi mediator yang efektif dalam konflik sosial, memberikan edukasi yang mencerahkan, dan terus mengawal kebijakan pemerintah demi kesejahteraan rakyat.

Dengan komitmen yang kuat, pers Indonesia akan terus menjadi pilar penting dalam menjaga demokrasi, mendukung pembangunan, dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Koordinator Wilayah DP Sulut, Effendy V. Iskandar, M.Si., mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2025:

“Semoga pers Indonesia semakin maju dan tetap menjadi garda terdepan dalam membangun negeri.” (Effendy Iskandar)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!