dutapublik.com – MEMPAWAH Buku Pacaran Syariah, sudah tidak asing lagi terdengar dan banyak pula diminati khususnya oleh para kaula muda pria dan wanita.
Sehingga menuai pro dan kontra, ada yang mengatakan tidak ada yang namanya Pacaran Syariah, namun banyak pula yang mengatakan bahwa buku ini sangat bagus dan bisa menambah wawasan, serta cocok untuk para pemuda di masa seperti zaman sekarang ini.
Menyikapi hal ini, Muhammad Wafir selaku penulis buku Pacaran Syariah, menanggapi dengan lapang dada dan menganggap bahwa adanya kritikan, itu merupakan masukan ataupun nasehat bagi dirinya serta mengucapkan rasa terima kasihnya.
“Sekiranya yang tidak sependapat tentang buku ini sudah membaca isi dari buku tersebut, InsyaAllah akan menjadi sependapat,” ucapnya, saat ditemui awak media, di kediamannya Desa Semparong Parit Raden Mempawah Kalbar, pada Selasa (13/4).
Selain itu, Ia juga mengatakan siap berdiskusi dan siap menerima saran apabila terdapat kesalahan demi kebaikan bersama atas penjelasan dalam buku tersebut. Selain itu juga Wafir menjelaskan, hadirnya buku ini disebabkan banyak faktor seperti halnya karena Cinta.
“Sebagaimana kita ketahui, bahwa cinta merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Dan karena adanya cinta pula, saya, kamu, dan kita semua ada. Dapat menjalin hubungan yang harmonis. Lalu bagaimana dengan orang yang menggunakan cintanya untuk meluluh lantakkan hati wanita, jom di intip buku Pacaran Syariah ini.”
“Karena di dalamnya terdapat banyak kutipan Hadist dan ayat Al Qur’an. Sehingga InsyaAllah buku ini bisa menjadi lentera dalam menjalani kehidupan yang fana ini,” ungkapnya dengan nada santai.
Wafir juga menambahkan, banyak juga permasalahan-permasalahan yang menjadi pembahasan dalam buku pacaran Syariah ini, seiring perkembangan zaman yang modern ini.
“Seperti para Pemuda yang menjadikan rupa cantik, wajah yang ganteng dan kaya, digunakan sebagai tolak ukur untuk mencintai lawan jenisnya. Padahal semua itu tidaklah menjamin bisa membuatnya bahagia dan terdapat juga penjelasan-penjelasan lain dari isi dalam buku tersebut yang sangat-sangat menarik,” imbuhnya.
Bahkan dalam buku tersebut, kata Wafir, juga menceritakan tentang kisah cinta suci Sayyidina Ali dan Fatimah Az-Zahra, yang dapat membuat para pembacanya baper bahkan tersenyum senyum sendiri.
“Saya juga ingin menyampaikan kepada seluruh para pemuda pemudi dimanapun berada, berhati-hatilah terhadap kaum wanita. Sebab tidak sedikit kaum pria terperdaya oleh wanita,” katanya.
Masih menurut Wafir, bahwa menurut cerita sejarah, ada beberapa Nabi yang dikisahakan terpedaya oleh wanita.
“Nabi Adam AS, memakan buah Huldi sehingga dikeluarkan dari Surga juga tidak terlepas dari rayuan manisnya wanita. Nabi Yusuf AS, masuk penjara juga disebabkan karna wanita,” bebernya.
Namun, Lanjut Wafir, kaum wanita pun tidak sedikit yang terpedaya oleh rayuan kaum pria.
“Begitupun sebaliknya, waspadalah wahai kaum wanita tertipu oleh rayuan gombal dan janji-janjinya kaum pria. Sebab banyak sekali hati wanita yang terluka terporak-poranda hingga mengalirkan air mata. Maka dari itu silahkan dibaca buku ini semoga bermanfaat amiin,” tandasnya. (munaki)