Duta Publik

Karpet H. Heru Dipakai Dalam Acara Pelantikan Presiden Jokowi, Hingga Mancanegara

472

dutapublik.com – BEKASI Masa Pandemi Covid-19 belum berakhir khususnya di Indonesia, hal ini menjadikan sendi-sendi ekonomi hampir lumpuh. Karena efek dari corona dan dengan penerapan PSBB serta PPKM Mikro yang sudah di terapkan di berbagai wilayah.

Dampak corona juga menimpa para pelaku UKM dan IKM yang ada khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi.

Salah satunya adalah H. Heru, Pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) yang tergabung dalam Himpunan  Pengusaha Nahdliyin (HPN), yang terus berinovasi memproduksi hasil dari tangan-tangan pengrajin warga Kabupaten Bekasi yang menghasilkan produk yang kini menjadi icon di Kabupaten Bekasi.

Haji Karpet, itulah nama IKM dari H. Heru yang sudah menembus pasar Mancanegara. Salah satunya Negeri Matahari Terbit Jepang.

Produk Karpet H. Heru juga sudah dipakai dihampir semua Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia dan Masjid-Masjid besar, salah satunya Masjid Agung Di Komplek Perkantoran Pemkab Bekasi.

Pada Kamis (15/4), H. Heru selaku owner dari Haji Karpet, membeberkan perjuangannya dari penjual jalanan (di pinggiran jalan) sampai produknya dipakai di acara Pelantikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

“Jadi pengusaha itu tidak sesulit yang dibayangkan. Banyak orang sukses itu mereka dimulai dari nol, termasuk saya sendiri pernah membuktikan saya dari pinggir jalan pernah diusir Satpam juga saat berjualan. Tidak usah bicara modal yang penting harus mempunyai mimpi dan kemauan,” ucap H. Heru.

H. Heru pun memaparkan kepada awak media, program selanjutnya ada namanya BBM (Bersih Bersih Masjid), khususnya Masjid yang ada di lingkungan Kabupaten Bekasi.

“Temen-temen di HPN ini berencana akan ada program, salah satunya program Bersih-Bersih Masjid yang nantinya ada seperti karpet kita cuci, kita kasih keset dan kita sambil melakukan pelatihan Wirausaha,” ungkapnya.

Dengan suksesnya usaha karpet, H. Heru menceritakan, bahwa dirinya pernah diundang oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI_red), untuk mengisi sebuah acara yang membahas tentang ekonomi umat.

“Beberapa kali juga kita diminta oleh DMI untuk mengisi acara-acara tentang ekonomi umat. Ini yang perlu kita sinergikan. Jadi HPN Bekasi, perlu sinergi juga dengan DMI dan termasuk juga yang lainnya, dengan sinergi inilah yang InsyaAllah nantinya ekonomi umat akan terangkat, karena ini perlu bersatu, bersinergi.”

“Dengan sinergi InsyaAllah, karena dulu Kabupaten Bekasi juga punya cita-cita untuk memiliki 5.000 Pengusaha. InsyaAllah bisa terwujud, karena potensi kita itu cukup besar sekali,” paparnya.

HPN Kabupaten Bekasi, lanjut H. Heru, Ia mengharapkan, agar bisa menjadi inspirasi untuk Kabupaten yang lainnya.

“Saya berharap HPN Bekasi ini bisa menjadi Triggered HPN di Kabupaten-Kabupaten yang lain, bahkan saya berharap cita-cita saya, HPN Bekasi ini bisa menginspirasi HPN secara Nasional di seluruh Indonesia, bahkan mungkin bukan hanya HPN saja semua IKM-IKM di Indonesia,” imbuhnya.

Terkait pemasaran, H. Heri menjelaskan, bahwa Ia sudah memiliki Studio dan Ia pun sudah melakukan web mart training seluruh Indonesia, untuk mengembangkan teknik pemasaran.

“Kebetulan kita juga beberapa kali training web mart, kita juga punya Studio, kita training web mart ke seluruh Indonesia. Kita lakukan beberapa tahap untuk pemasaran.”

“Tahap pertama, yang kita lakukan adalah merubah mindset. karena mindset Pengusaha itu berbeda dengan mindset Pedagang.”

“Karena nanti pada saat mindset kita berubah, pada saat kita gagal, ditipu orang, itu tidak akan sakit hati. Akan tetapi kalau mindset kita cuma bicara cari untung, mindset kita hanya cari duit.”

“Saat itulah yang nantinya akan timbul hal-hal negatif di kita, bagaimana kita bersaing, berlaku curang dan sebagainya hal-hal negatif. Karena mindsetnya cuma bicara cari duit, nyari untung. Itu bahaya, bisa menimbulkan hal-hal negatif seperti itu,” tuturnya.

Menurut H. Heri, dalam berbisnis tidak selamanya mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, mindsetnya harus berubah, bagaimana agar bisa membantu orang dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Karena di dalam bisnis itu tidak selamanya kita untung, makanya mindset kita bagaimana membantu orang, bagaimana menciptakan lapangan kerja. Pada saat inilah nanti kendala-kendala ini kita bisa atasi karena mindset kita membantu orang,” terangnya.

Masih kata H. Heru, di HPN sendiri juga ada tahapan, antara lain seperti pendataan Pengusaha-Pengusaha Nahdliyin. Yang ada di wilayah Bekasi ini perlu untuk didata terlebih dahulu. Dari pendataan itulah sebagai acuan agar bisa melakukan study banding untuk dilakukan training.

“Kita lakukan training packaging. Banyak sekali progam-program Bekasi ini yang bagus. Tapi sayangnya packagingnya kurang bagus. Contoh, saya pernah dengar Dodol dijual murah, tapi paketnya Kresek dan sebagainya. Padahal, kalau dikemas lebih bagus akan menaikkan nilai jual produk itu sendiri,” tukasnya.

Tahapan berikutnya, jelas H. Heru, adalah melakukan training Internet marketing.

“Pada saat kita lakukan training ini, di manapun mereka punya produk, pasti akan di kenal di seluruh Indonesia. Dengan sinergi-sinergi ini kita bisa memasuki ke beberapa market place.”

“Makanya, kemarin juga saya meminta kepada Bunda Sugi, yang nantinya untuk cita-cita ke depan minimal setiap Kecamatan itu ada mini market HPN. Ini juga salah satunya untuk menampung produk-produk teman-teman HPN yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi,” terang pria, yang juga selaku wakil ketua HPN Kabupaten Bekasi itu.

Di tempat terpisah, Sri Sugiarti, S.I.P., Ketua HPN Kabupaten Bekasi mengatakan kepada awak media, pada Kamis (15/4), bahwa Pelaku UMKM yang sudah tergabung di dalam HPN, yaitu H. Karpet.

“Produknya sudah dipergunakan pada saat acara pelantikan Presiden Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo. Hal tersebut adalah suatu kebanggan tersendiri untuk kita,” ucapnya.

Dikatakan Sri, bahwa produk-produk UMKM khususnya yang ada di Kabupaten Bekasi itu tidak dianggap sepele.

“Untuk produk dan brandingnya yang sangat berkualitas. Dan tinggal bagaimana kita mengambil atau mengembangkan peluang-peluang yang ada,” tukasnya.

Sri juga sangat mengapresiasi terhadap H. Heru selaku owner Haji Karpet dan juga sebagai Wakil Ketua di HPN Kabupaten Bekasi, yang sampai saat ini sangat bersemangat melakukan promosi, bahkan bisa menjadi contoh untuk pelaku UMKM yang lainya.

“Yang pada intinya, kita semua yang tergabung dalam UMKM untuk saling support, saling mengisi. Agar UMKM bisa lebih baik dan maju, yang tentunya bermanfaat untuk kebaikan kita semua,” tutup owner Gerai Bunda Sugih tersebut. (SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!